Tuesday, 21 July 2020

KLIPING PAKAIAN DAN SENJATA TRADISIONAL DI INDONESIA

1. Pakaian Adat Aceh Pakaian adat Aceh bernama pakaian Ulee Balang. Pakaian ini untuk pria disebut baju Linto Baro, sedangkan pakaian untuk wanita disebut baju Daro Baro. Dahulunya, pakaian ini hanya digunakan oleh para sultan dan pembesar kerajaan, namun sekarang keduanya lebih sering dipakai oleh para pengantin. Kedua pakaian tersebut punya keunikan tersendiri sebagai ciri khas di setiap bagian-bagiannya.

 

Senjata Tradisional Aceh Senjata tradisional Aceh bernama Rencong atau dalam bahasa setempat disebut Rintjong. Rencong adalah sebilah pedang pendek dengan gagang atau pegangan yang dibuat melengkung 90 derajat. Senjata tradisional ini telah ada semenjak masa Kesultanan Aceh pada kepemimpinan sultan pertamanya yakni Sultan Ali Mughayat Syah. Dahulunya rencong digunakan sebagai alat perlindungan diri bagi para pria bangsawan. Namun, kini ia lebih berfungsi sebagai pelengkap hiasan pakaian adat Aceh Ulee Balang. Karena kepopuleran Rencong, terkadang masyarakat dunia bahkan sampai menjuluki Aceh dengan sebutan "Tanah Rencong".

 

 

 

 

2. Pakaian Adat Sumatera Utara Sumatera Utara memiliki penduduk yang heterogen. Beragam suku bangsa seperti suku Nias, suku Melayu, dan suku Bataktinggal di provinsi ini. Kendati begitu, suku paling mendominasi dan menjadi mayoritas adalah suku Batak. Suku Batak sendiri memiliki pakaian adat yang bernama kain ulos. Secara umum, kain ulos inilah yang menjadi identitas dan ciri utama pakaian adat Sumatera Utara di kancah nasional. Berikut adalah gambar dari sepasang muda mudi yang tengah memakai kain ulos. 

Senjata Tradisional Sumatera Utara Orang Batak di Sumatera Utara memiliki senjata tradisional yang bernama Piso Gaja Dompak. Pisau ini adalah sebuah senjata berupa pisau dengan ukiran penampang berbentuk gajah pada bagian tangkai senjatanya. Piso Gaja Dompak dahulunya digunakan secara terbatas pada kalangan raja-raja Batak dan mulai ada sejak masa kepemimpinan Raja Sisingamaraja I. Kekuatan supranatural yang diyakini dimiliki oleh pisau ini membuat ia tidak dibuat secara masal dan hanya diwariskan secara turun temurun.

 

 

 

 

 

3. Pakaian Adat Riau Ada 4 jenis pakaian adat dalam kebudayaan masyarakat Melayu Riau. Masing-masing pakaian digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda. Namun, secara umum pakaian adat yang menjadi identitas provinsi ini di kancah Nasional adalah sebuah busana yang bernama pakaian adat Melayu Riau.

Senjata Tradisional Riau Masyarakat Melayu Riau memiliki senjata tradisional yang bernama Pedang Jenawi. Pedang ini adalah sebuah pedang panjang yang bilahnya terbuat dari baja. Bentuk bilahnya sendiri lurus dan meruncing di bagian ujungnya. Pedang Jenawi dulunya digunakan para panglima perang Kerajaan Sriwijaya sebagai sarana perlindungan diri dan alat menyerang lawan. Keberadaannya kini mulai langka, padahal semakin banyak kolektor senjata tradisional yang selama ini terus memburunya. 


4. Pakaian Adat Sumatera Barat Kisah Malin Kundang yang berasal dari cerita turun temurun nenek moyang suku Minangkabau sedikit banyak telah mempengaruhi berbagai aspek budaya di tanah Sumatera Barat. Salah satu yang paling kentara adalah dijunjung tingginya peran seorang ibu dalam adat istiadat mereka.

Senjata Tradisional Sumatera Barat Suku Minang di Sumatera Bara memiliki senjata tradisional yang bernama Karih. Karih adalah sebuah senjata berbentuk seperti keris tapi tidak memiliki lekuk-lekukan seperti keris di Jawa. Dahulunya, Karih digunakan untuk perlindungan diri dari musuh atau binatang buas saat para pria tengah bekerja. Ia diletakan diselipkan depan pinggang agar sewaktu-waktu mudah diambil. Untuk saat ini, karih biasanya hanya dikenakan para mempelai pria sebagai pelengkap pakaian adat yang dikenakannya.


5. Pakaian Adat Kepulauan Riau Letak provinsi Kepulauan Riau yang begitu strategis dalam jalur pelayaran masa silam telah membuat budaya masyarakat provinsi ini menjadi sangat khas. Proses akulturasi budaya melayu sebagai penduduk lokal dengan budaya para pendatang seperti budaya China, Arab, dan Eropa menghasilkan bentuk budaya unik yang salah satu bentuknya bisa kita temukan pada pakaian adat Kepulauan Riau saat ini yaitu pakaian adat kebaya labuh dan teluk belanga.


Senjata Tradisional Kepulauan Riau Dalam budaya masyarakat Kepulauan Riau, dikenal senjata tradisional yang bernama Badik Tumbuk Lado. Senjata ini berupa sebuah senjata tikam yang berukuran panjang antara 27 sd 29 cm dan lebar antara 3,5 sampai 4,0 cm. Dahulunya, badik tumbuk lado digunakan para pria sebagai pelengkapan berburu dan alat perlindungan diri. Namun, saat ini fungsinya telah beralih menjadi pelengkap pakaian adat Kepulauan Riau yang biasa dikenakan mempelai pria saat upacara pernikahannya. 

 


6. Pakaian Adat Bangka Belitung Pakaian adat dari Bangka Belitung namanya adalah baju seting dan kain cual. Pakaian ini diduga adalah pakaian yang dipengaruhi akulturasi budaya masyarakat Arab, China, dan Melayu pada masa silam. Seperti diketahui, wilayah sekitar Bangka Belitung dulunya memang adalah wilayah yang sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia saat melakukan perjalanan laut (pelayaran) dan perdagangan. Gambar di samping adalah sepasang pengantin Bangka yang tengah mengenakan pakaian adat leluhurnya

Masyarakat Bangka Belitung sebetulnya memiliki beragam jenis senjata tradisional, hanya saja yang paling dikenal di kancah Nusantara adalah senjata yang bernama Siwar Panjang. Siwar Panjang adalah sebuah pedang lurus, rata, pipih dan ringan yang 2 matanya tajam seperti silet.

 


7. Pakaian Adat Jambi Pakaian adat Jambi sangat beragam jenisnya. Namun, yang resmi menjadi identitas provinsi ini di kancah nasional adalah sepasang pakaian pengantin adat yang bernama pakaian adat Melayu Jambi.

Masyarakat Melayu Jambi juga memiliki senjata tradisional yang sama dengan senjata tradisional masyarakat Kepulauan Riau, yakni Badik Tumbuk Lado. Tak mengherankan, masyarakat kedua provinsi ini secara historis dan antropologis memang memiliki kedekatan budaya.

 


8. Pakaian Adat Bengkulu Suku asli masyarakat Bengkulu seperti suku Serawai, Rejang, Lembak, dan Pekal sebenarnya merupakan bagian dari sub suku Melayu. Oleh sebab itu, adat dan budaya dari suku-suku tersebut juga memiliki sumber yang sama, yaitu budaya Melayu. Kendati begitu, budaya Melayu Bengkulu memiliki perbedaan dengan budaya Melayu pada umumnya. Perbedaan ini tercipta karena adanya kekhasan alam sekitar yang menyebabkan akulturasi budaya.

Ada 3 jenis senjata tradisional yang dikenal dalam budaya masyarakat Bengkulu. Ketiganya adalah Badik, Kuduk, dan Rudus. Badik adalah sebuah pisau kecil bermata satu yang digunakan sebagai sarana perlindungan diri. Kuduk adalah senjata tusuk tajam dengan ujung meruncing, ia juga disebut senjata Rambai ayam karena bentuknya seperti taji ayam Bangkok. Sementara Rudus adalah pedang panjang yang dulunya digunakan sebagai alat perang.


9. Pakaian Adat Sumatera Selatan Ada 2 jenis gaya busana pakaian adat Palembang yang cukup dikenal di kancah nasional. Keduanya yaitu Aesan Geda dan Aesan Pasangko. Aesan gede adalah pakaian yang menunjukan keagungan, sementara aesan paksangko adalah pakaian yang menunjukan keanggunan. Di masa silam, kedua pakaian tersebut hanya digunakan oleh raja dan para pembesar kerajaan. Namun sekarang lebih umum digunakan oleh sepasang pengantin Palembang dalam upacara pernikahannya. 

Sumatera Selatan memiliki senjata tradisional yang bernama Tombak Trisula. Tombak ini berupa sebuah pedang kecil dengan mata tiga. Tombak Trisula diyakini berasal dari budaya Hindu dan Budha yang sempat berkembang di wilayah Kerajaan Sriwijaya di masa silam. Keyakinan ini didasari oleh kemiripan bentuk senjata tradisional ini dengan senjata tombak trisula milik Dewa Siwa dalam mitologi agama Hindu.


10. Pakaian Adat Lampung Sebetulnya, tidak ada nama khusus untuk pakaian adat Lampung. Akan tetapi, berbagai pernik kain yang digunakan pada pakaian tersebut umumnya dibuat dari bahan kain tapis. Kais tapis adalah kain tenun tradisional khas Lampung yang menonjolkan warna emas sebagai warna utamanya disertai dengan motif-motif geometris. 

Masyarakat adat Lampung mengenal banyak ragam dan jenis senjata tradisional, seperti Candung (Golok), Kekhis (Keris), Badik, Lading (Pisau), dan Terapang. Kendati begitu, yang paling unik di antara semua senjata tradisional Lampung tersebut adalah Terapang.


LINK DOWNLOADNYA BISA KALIAN DOWNLOAD DISINI

No comments:

Post a Comment